Skip to main content

Mahasiswa, Kepimpinan dan Politik

Saya bagai seekor kancil dalam rimba mahasiswa. Masih seperti bayi kecil yang merangkak untuk memahami erti kemahasiswaan. Dalam kampus kecil yang kurang sentimen kemahasiswaan, saya kira saya masih terlalu kerdil untuk berbicara perihal mahasiswa. Pabila dibandingkan dengan sahabat2 dari usim, uia, ukm mahupun um, mereka lebih faham apa erti hidup sbg mahasiswa.Namun, semua itu tidak akan menjadi penyebab untuk saya menoktahkan tinta saya untuk entri kali ini.

Melalui perhatian saya, mahasiswa kini nampak lebih intelektual dan punya jiwa yg meronta-ronta inginkan kebebasan. Saya juga begitu. Dan sememangnya itu adalah jiwa seorang anak muda. Cuba bayangkan, seandainya semua anak muda berjiwa warga emas, apa akan jadi pada negara kita?

Menyoroti sejarah negara, sememangnya mahasiwa punya peranan penting dalam negara. Taktala perbalahan Kaum Tua dan Kaum Muda dulu, mahasiswa berada dalam kelompok Kaum Muda. Kaum yg inginkan pemurnian kepada ajaran islam yg lebih terbuka dan tidak jumud. Dr. Burhanuddin al-Helmi, anak kelahiran kedah merupakan salah satu tokoh Kaum Muda. Pada hakikatnya, Kaum Muda ini dicetuskan oleh golongan mahasiswa yg belajar di timur tengah dan menuruti pandangan Syeikh Muhammad Abduh dan Syeikh Jamaluddin al-afghani. (kalau salah betulkan saya)

Taktala saya dan sahabat memegang tampuk kepimpinan sekolah dahulu, kami (2 @ 3 org je sbnrnye) bersikap agak radikal (tp rasional) terhadap segelintir guru dan alumni. Sehinggakan pernah suatu ketika saya mempertikaikan program dari alumni yg saya kira tidak berfaedah kepada anak buah kami. Kakak yg saya marahi itu, agak terkedu dan hingga kini kami akan tergelak apabila bertemu. Suatu ketika (selepas spm) saya bersama alumni menjalankan prog. di sebuah sekolah. Saya mengulang kembali kata maaf apabila bertemu dgn kakak tersebut, namun ada sesuatu yg menjentik hati dan ingin dihighlightkn disini ialah kata2 kakak tersebut. " Dulu akak pun sama macam awak, jadi pimpinan supaya orang nampak kita hebat. Berlumba2 bwt prog yg terbaik dari pimpinan lepas, tapi lepas akak da mule keje ni baru akak nampak hadaf memimpin tu, bukan untuk manusia",  Kali ini, saya pula yg terkedu dan terkelu untuk berkata. 'Betul juga apa yg akak ni katakan'.

Mahasiswa dan kepimpinan! Saya lihat sudah ramai mahasiswa yg terlibat dengan kepimpinan, terutamanya mahasiswa berbangsa melayu. Dan kepimpinan di kampus pula, tidak dapat lari dari percaturan politik. Sehinggakan Bro Shahkirit Kalkulal Govindji kata " Orang melayu pergi ke universiti, ramai yang ghairah pada politik, bukan fokus pd pelajaran" (opss.. nampak pedas disitu). Namun, pandangan seorang kakak SIGMA (xigt post die) kak Wani "Saya lebih setuju keghairahan mahasiswa itu diletakkan pada tempat yg bermanfaat. cthnya : membela kebajikan mahasiswa". Ikhtilafu rahmah.

Pada sisi saya sendiri, amatlah bersetuju mahasiswa terlibat aktif dalam kepimpinan dan politik kekampusan. Kerana, amat jelas kesan dan faedah yg diperoleh dan dipelajari semasa menjadi pimpinan. Namun, keghairahan yg melampau, bukan sahaja membawa kesan negatif tetapi juga memperlihatkan kecetekan akal mahasiswa itu sendiri. Sekiranya matlamat utama kepimpinan kampus adalah semata-mata membela kebajikan ahli, maka itu bukanlah jiwa seorang mahasiswa islam. Percaturan politik kekampusan juga berbeza bg setiap kampus. Mana mungkin menyamakan percaturan di UM dengan percaturan di DQ. Suasananya berbeza, orangnya berbeza dan subjeknya berbeza.

Sebagai seorang mahasiswa islam, saya kira mahasiswa perlu cepat matang dalam tindakan dan percakapan. Tidak mengapa menjadi sedikit gila-gila tapi rancangan yg gila2 itu adalah hasil dari pemikiran yg matang dan rasional. Mungkin ada yg berpendapat isu yg saya bahaskan ini adalah isu 90-an, tapi bukankah tazkirah itu bermanfaat bagi org2 beriman. Seperti yg saya ungkapkan di awal perbincangan, saya hanyalah kancil kecil di rimba kemahasiswaan. (^_^)


 


Comments

Popular posts from this blog

The power of bismillah...

salamun alaik.. Im just a normal 'naughty' girl before and im just like to share you my unforgettable experience. It was about the miracle of bismillah. One word that made me strong and qowiey!! Before im practising this word, I have heard a lot about its advanatges. The story of a wife has a bad-tempered husband which practising bismillah was very famous at my school. Finally, her husband agreed that bismillah could protact his wife from danger. I was at the end of form 4 when the incident occured. My friends and I was about a month being the heads prefects of Shams. Then, the form 5 students (and others) brought a lot of 'haram' stuff ( usual prob at the end of the year) , One nice evening, my f3 sis(prefect) came and told me that her roomate (f5) brought a handphone. I asked her to take it if she dare. Then, suddenly, she gave me a red and white handphone while we're at the preparation class. Im smiling before her for her braveness. How could a ...

Bebaskan dirimu ~

Naluri manusia memang suka akan kebebasan, acapkali juga orang inginkan bebas seperti bebasnya si burung terbang di awan nan tinggi. Melihat si burung berkicauan merdu dan melepaskan diri beterbangan sangat dicemburui segelintir manusia. Saya juga pernah bermimpi ingin menjadi burung dan duduk di awan-awanan yang putih dan gebu. Namun, ianya masih sekadar mimpi indah dan tetap selamanya mimpi! Masih segar diingatan saya satu rancangan di tv3 yang menemubual seorang calon spm yang ditemui sedang meneguk botol-botol arak di sebuah disko pada malam peperiksaan. Apabila ditanya kenapa, jawabnya       ` Bang, tension bang, nak hilangkan stress, esok paper chemist'. Allah... tersentap jiwa ini mendengar jawapannya. Bagaimana agaknya terlintas difikirannya untuk bertindak sedemikian di kala rakan-rakan yang lain berjuang habis-habisan bersama buku dan pena! . Kemudian ada seorang gadis yang juga masih bersekolah, ditanya bangga ke pergi ke disko?,...

Believer and non-believer

Subhanallah walhamdulillah, Allah had gave me chance to join an open discussion about islam at a gospel  last saturday. I and my friend arrived a bit late because we're stuck in a traffic jam. Plus, the taxi driver doesn't know the place! We're rounded at the same place more then twice. Then, my friend made up decision to drop off the cab. Alhamdulillah, the gospel was only opppose the place we're standing! I had missed the talk from the first speaker who delivered his paperwork about islamic state. Im not going to mention any name here because "the contain is much more important than the container". As we arrived, a christian man greeted us politely and bring us infront. I greeted the man beside me and smiled. At the time, a blonded-hair women asked the panel about their sexuality freedom, LGBT and the Q&A section continued until almost 1.00 p.m. The are a lot of question from the non-muslim about islamic state. Here im concluding their questions and ...